What will you do usually in a wedding reception?
Datang, masukkin ampau, tulis nama, dapat souvenir, menuju pelaminan untuk mengucapkan selamat kepada pengantin, makan, ngobrol sama tamu lain, makan lagi, sudah mulai jenuh, then pulang.
Well, itu adalah rutinitas saat kondangan. Me too. Selalu rutinitas yang sama.
But do you actually know how big is the effort of bride, groom and the family to prepare the party that stand only 2 hours?
A year effort.
Aneh sih kedengarannya, but it’s a reality.
Mengutip salah satu kata temen, “persiapan 1 tahun, hanya untuk pesta yang bertahan selama 2 jam.”
Heeh…What a preparation??
But it’s true..beneran loh, gw sama belm ngalamin.
Kita udah persiapin all these wedding thingy ini sejak 1 January 2009, which is sudah 9 bulan.
Dan kesan kita: bahagia, ribet, happy, ngambek, senyum, makin cinta, cape, pusing, need a break, sebel, marah, kesel, ngamuk. Semua perasaan khatam kita alami.
Kalau boleh kita gambarkan trendnya:
Bulan 1: super bahagia, habis di ajakin kawin gitu looh, apalagi sama yang udah 6 tahun pacaran kayak gw, makin cinta sama si dia… dan perasaan kita WOW…!!!
Bulan 2: happy happy 2000…saudara-saudara ikut semangat, ikut bahagia, keluarga cowo makin tambah baik. Happy deh.
Bulan 3: happy, beberapa temen tau, udah mulai lamaran, semakin resmi dan yakin, makin cinta sama si abang.
Bulan 4: masih happy tapi udah cukup mikirin ini itu, mulai review – review kawinan temen.
Bulan 5: sedikit happy tapi udah mulai sedikit tegang, udah mulai buat timeline, meeting panitia, meeting sama WO baru sekali sebulan, review vendor makin gencar.
Bulan 6: Masih cukup santai, tapi udah lumayan banyak pikiran. Timeline masih sering direvisi. Sama si doi, masih mesra donk.
Bulan 7: mulai gak bisa tidur, mikirin ini itu, review ini gak cocok, review lagi, ambil cuti, ngurusin printilan yang belum kepikiran.
Bulan 8 : Semakin stress, seperti di kejar – kejar, vendor yang disuka mulai banyak yang nda available, tiap weekend pasti ngurusin wedding thingy, ga sempet nonton ataupun malam mingguan. Telfon – telfonan, sms, bbm – an sama Belm udah berbau masalah wedding.
Bulan 9: more pressures, gak bisa tidur nyenyak, stress, banyak jadwal yang keteteran, printilan belum diurusin, budget membengkak, bangkrut, udah mulai emosi, kesel, marah, ngambek.
Nah kurang lebih begitulah trendnya (berdasarkan pengalaman pribadi kita ya hehehe).
Pengennya sih, untuk next two months:
Bulan 10 (our wish): mulai slow down, semua udah beres, tinggal santai, rejuvenating and pampering ourself di spa. Makin sayang dan cinta sama doi, mulai berandai – andai dan persiapan honey moon.
Bulan 11 (our wish): siap untuk hari H. semua beres.
Kemungkin 2 bulan ke depan terealisasi seperti keinginan di atas dengan tingkat keyakinan 95%:
Ho: Pesimis, karena to do lists yang bulan 9 akan banyak yang carry forward ke bulan 10.
Hi : Optimis, ada mukjizat yang bisa membuat semua hal beres seperti sulap. (*finger crossed*)
To be honest, pasti setelah semua ini terlewati, kita bakal kangen moment – moment wedding preparation ini. Ya khan bem? ^^
Dan yang pasti, setelah ini, kita bakal lebih menghargai sama semua undangan pernikahan dari teman, rekan atau family, at least di usahakan semampunya untuk datang & kasih ampau lebiih besar *hehehe*
No comments:
Post a Comment