Final decision for my mahar!

Suddenly, kita putar arah. Ingat khan, postingan kita tentang keputusan mahar.

And I made up my mind. Gw nda mau uang sejumlah Rp 1.012.004,- (as reflection tanggal jadian kita) yang kemudian akan di abadikan dalam frame atau kotak.

Alasannya sih simply:

1. Sayang juga uang 1 juta di anggurin booo.
2. Uangnya 1 juta tapi hiasnya bisa Rp 250k - 1 juta. Kok sayaang yaa..
3. Emang bagus sebagai hiasan dan long lasting. Tapiii..hmm..gw kok nda merasa manfaatnya yaah.

Mari kita balik lagi ke esensi mahar. Mahar itu khan merupakan satu pengorbanan dari calon suami yang di minta pihak calon istri, sebagai rasa cinta calon suami kepada calon istri (*sotoy*). Yah begitulah, intinya rasa pengorbanan tetep ada tapi tidak memberatkan calon suami. Kalo ada yang nanya, "terus hubungannya apa sama uang yg di hias - hias?? Khan pengorbanan dari calon suami juga??"

Hmm.. Jawabannya gw bingung juga, yang pasti, sayang aja uangnya, kemakan inflasi, cuma bisa di liatin doang. Tapi gak bikin kenyang (loh??!).

Belm, pas gw bilang begitu juga setuju. Secara kita sama - sama orang ekonomi, sayang euy.. Time is money (gak nyambung).

Nah, sebagai gantinya apa?? Akhirnya gw minta: liontin foto (itu loh, liontin clam shell yang bisa di taro foto di dalamnya). Gw pengen banget punya ini dari kecil. Punya sih dulu (*waktu masih miskin*), tapi dari bahan alumunium, yang sekarang entah karatan atau entah hilang kemana.

Dan yang gw minta sama belm sekarang, adalah yang terbuat dari emas putih.

Belm menyanggupi, dan gw serahkan ke dia untuk design modelnya ( yang penting bisa buat taruh foto di dalamnya). Khan lumayan, maharnya bisa gw pakai sehari - hari sebagai perhiasan dan yang pasti, akan gw turunkan ke anak cucu gw as a legacy.

Thanks ya bem.. *kiss kiss*

Kalau udah jadi nanti akyuu posting yah di blog ini.

Adios!