October 8, 2009

Antara Dr. Satrio & Dr. Saharjo

Percakapan pagi hari.

Riska: *panik* Bem, wadoooh, aku baru sadar kalo ternyata alamat Balai Sudirman di undangan kita, Jl. Dr. Satrio 268..harusnya khan Dr. Saharjo. Nah looo gimana nih?
Belm: Hah…masa sih. Waduh kok kita bisa gak sadar ya *panik juga*
Riska: eh iya ternyata Jl. Dr. Satrio itu ada loh? *maklum tidak hafal nama jalan*
Belm: iya emang ada, di ambassador situ.
Riska: terus gimana, nanti pada salah datang lagi???
Belm: Yang penting nama gedungnya jelas, dan ada petanya juga. *berusaha tenang*
Riska: Tapi kalo yang di luar Jakarta pasti patokannya nama jalan bem.. dia khan gak tau kali balai sudirman.
Belm: terus mau gimana? Mau aku telfon Mas Aditnya (Hikari)?
Riska: Iya deh bem, siapa tau masih bisa di rubah?? *harap – harap cemas*
Belm: yaudah aku telfon
Riska: pesen sponsor, sekalian mintain label nama ya.
Belm: Ok..

1 menit kemudian…

via YM.

Belm: Sayaaaang
Belm: ternyata mas adit

- lama tak ada lanjutan-

Riska: apaaa katanya??????

Akhirnya karena gak sabar, miss perfect ini telfon si Bebem.

Riska: Belm, kok kata – katanya putus – putus. Itu gimana ceritanya Dr. Satrio & Dr. Saharjo di undangan kita??
Belm: oh iya… kata mas Adit, sebelum naik cetak, dia udah revisi, kebetulan dia juga buat undangan di Balai Sudirman, dan lihat punya kita kok bukan Dr. Saharjo.
Riska: oh syukur deh, tapi aneh kenapa bisa kepikiran Dr. Satrio ya? (*apa mungkin mereka anak kembar??*)
Belm: iya bingung juga, yang penting udah di revisi. Met kerja lagi ya (*Belm dengan aksi sok sibuk*).
Riska: ok. met kerja juga ya.

Dan pasangan itu pun kembali melakukan aktivitasnya seperti tidak ada yang pernah terjadi.

No comments: